Skip to main content

Coming Soon: The Final Destination (3D)

Masih ingat film Final Destination yang dibintangi Devon Sawa pada tahun 1999? Film itu menjadi big-hit dan laris dipasaran hingga dibuat sekuelnya sampai ke-4. Final Destination pertama mengisahkan tentang seorang remaja (Alex Browning) yang meramalkan pesawat yang dia dan kelasnya tumpangi akan meledak. Spontan dia menyuruh teman-temannya turun, dan akhirnya terbukti pula bahwa pesawat itu memang meledak. Tapi tidak sampai disitu saja. Kematian kembali mengejar mereka dengan cara yang brutal dan sadis.

Final Destination sendiri sudah dibuat sadurannya atau remakenya di Indonesia pada tahun 2008 berjudul Miracle. Mengikuti alur dan cerita yang sama Miracle justru jauh lebih buruk ketimbang Final Destination. Mungkin karena low-budget sehingga kualitas gambarnya pun seperti sinetron dan terkesan murah. Gerakan kameranya pun tidak konstan dan akting-akting aktor utama kita kadang flat kadang berlebihan. Mungkin sang produser asal comot di pinggir jalan terus disuruh akting.

Final Destination 2 pada dasarnya memiliki cerita yang sama. Kali ini Kimberly Corman, meramalkan kecelakaan hebat di jalan tol yang menghabisi banyak nyawa. Walaupun aktingnya tidak lebih bagus dari film sebelumnya, saya berpikir sekuelnya malah lebih entertaining dari pada yang original. Filmnya terkesan segar sekaligus gelap. Dengan adegan kematian yang sudah cukup membuat bergidik sekaligus berdecak kagum saking kerennya.

Final Destination 3 merupakan film terakhir yang sudah dirilis. Mengisahkan tentang Wendy Christensen, meramalkan Roller Coaster accident yang akan merenggut banyak nyawa. Tapi seperti film-film sebelumnya dia hanya mampu mengeluarkan sedikit orang dari kecelakaan. Final Destination 3 digarap oleh Glen Morgan, sutradara Final Destination pertama. Film yang ke-3 terkesan lebih remaja dan segar dari film-film sebelumnya.

The Final Destination merupakan film terakhir yang Insya Allah, akan dirilis tanggal 28 Agustus 2008 di Amerika Serikat. Bersamaan dengan rilisnya Halloween 2 atau H2, sehingga kedua film ini diramalkan akan betarung hebat untuk menduduki posisi Box Office.

Mengikuti sukses My Bloody Valentine, The Final Destination akan menggunakan formula yang sama yaitu 3D untuk menggaet remaja Amerika. Kita hanya bisa berharap Indonesia mampu menayangkannya dalam format 3D, karena setahu saya sejauh ini Bioskop Indonesia yang mampu memfasilitasi 3D baru Blitz Megaplex.

The Final Destination menceritakan Nick dan teman-temannya yang menghabiskan weekend dengan menonton Balapan Mobil. Ketika kecelakaan menyeramkan "berterbangan" dalam kecepatan 180 mph (dalam Film Final Destination sendiri 180 adalah angka maut seperti 666, 13, dll). Orang-orang akan jatuh bertebaran di lautan darah, seorang gadis pun tak bisa lari dari maut ketika kepalanya tertiban ban mobil balap yang melayang, ledakan hebat, hingga akhirnya seluruh stadion akan rubuh dan mengubur penonton. Nick sadar bahwa itu hanya ramalan dan akhirnya berhasil mengajak 12 orang meninggalkan stadion.

Nasib, Tuhan punya rencana lain dan kematian kembali untuk menghabisi mereka, dengan berbagai kecelakaan aneh yang lebih brutal dan sadis dari sebelumnya. Nick harus menemukan cara untuk menyelesaikan ini atau hidupnya sendiri yang terselesaikan. Trailer The Final Destination sudah muncul di awal film The Hangover yang meraup keuntungan besar di box office Amerika. Dilihat dari trailernya, The Final Destination mungkin akan lebih baik dari Final Destination 3, tapi sangat disayangkan aktingnya terlihat buruk. Inget dialog; "What do you mean the next person?" Meh. Well, don't judge a movie by it's trailer, right? (alah bahasa gua, biasa makan nasi aking juga). Situs resmi dari The Final Destination sudah muncul terlebih dahulu, tapi sampai saat ini baru ada trailernya saja. Bisa dicek di http://www.thefinaldestinationmovie.com/


The Final Destination Official Trailer



Fun Trivia


  • Film Final Destination pertama dalam seri untuk dipersembahkan dalam format 3D (Film ke-3 seharusnya 3D tapi New Line Cinema (Studio, red.) merasa terlalu rumit dan mahal.
  • Sudah beberapa kali merombak ulang nama. Judul sebenarnya Final Destination 4, lalu diubah menjadi Final Destination: Death Trip 3D, tetapi karena New Line mengira judul itu terdengar bodoh, mereka mengganti namanya menjadi The Final Destination. Berpendapat dengan menggunakan embel-embel "The Final" mungkin saja film terakhir dalam serinya.
  • Film Final Destination bertama tanpa Tonny Tod. Dia bermain sebagai orang hitam, William Buldworth, yang ditemui Clear dan Alex di pembakaran jasad Todd dan Evan Lewis, dia pun yang menjelaskan kematian dan tetek-bengeknya. Akantetapi dalam film ke-3, dia hanya mengisi suara patung Iblis di taman ria Roller Coaster.
  • Berbudget paling mahal dalam serinya.
  • Film ke-2 dalam seri untuk disutradarai David R. Ellis, setelah sebelumnya menyutradarai FD 2 dengan piawai.


Prediksi Kematian

  • *Possible Spoilers* Pacarnya mekanik: bisa dilihat di trailer, pacarnya mekanik adalah seorang gadis berkaos biru yang berteriak "Have you lost your mind?!", dan bisa dilihat juga; ban besar jatuh menghujam kepalanya.
  • *Possible Spoilers* Ally (Krista Allen); kematiannya berhubungan dengan pemotong rumput mesin.
  • *Possible Spoilers* Hunt (Nick Zano); pantatnya tersedot drain kolam renang (penyedot air) sampai isi perut dan organ dalamnya keluar. 
 

Disutradarai oleh David R. Eliss (sutradara Final Destination 2) dan dibintangi oleh Bobby Campo, Krista Allen, Nick Zanno, dan Haley Webb, The Final Destination, kematian akan mengejar anda.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review: Goeboek Bamboe

Goeboek Bambu is a nice place, one that I would visit again, and one that I would recommend to my friends. I had luch there with my family last Saturday and I can say that I had a pretty good time. It is located in Jl. Mampang Sawangan No. 12A, and its phone number is (021)77219230. First of all, the price is quite reasonable. There is no such thing as Rp.12.000,- mineral water or Rp.6000,- rice. Furthermore, my parents classified it as "average", and as a college student who is still pretty much living off of his parents, I would say so, too. Second, the food here is quite tasty. Speaking of which, here are some that we ordered: Ayam Mentega Cah Kangkung Ayam Bakar Udang Tepung Nasi Goreng Seafood By the way, eventhough each member of my family picked just one food and one drink, I still got to taste all of them since I told them it was for homework. I chose ayam mentega and avocado juice myself. They are pretty good. The chicken is nice and the avocado has the perfect densi

Daftar Penerbit yang Menerima Naskah Melalui E-Mail

Bagi para penulis muda, salah satu proses krusial supaya tulisan kita bisa diterbitin dan kita berkemungkinan jadi kaya raya bergelimpangan harta adalah mengirimkan naskah ke penerbit. Sayangnya, cuma sedikit penerbit yang mau nerima naskah lewat surel. Hal ini karena para editor lebih mudah nyortir dan baca naskah kita dalam bentuk padat. Bagi kalian yang ngerasa repot harus beli tinta, nge- print-out  naskah ratusan halaman, ngejilid, masukin ke amplop, terus kirim lewat kantor pos, belum lagi ngorbanin pohon-pohon buat dijadiin kertas (ea) ini beberapa penerbit yang bersedia nerima naskah lewat e-mail; Bentang Pustaka Bentang lumayan terkenal nih, penerbit ini kalo nggak salah nerbitin bukunya Dan Brown kayak Da Vinci Code sama Angels and Demons. Kalo salah, mohon maaf, ye. Mereka juga nerima naskah lewat surel. Ada dua kategori, Bentang Pustaka buat naskah umum/dewasa, dan Bentang Belia buat naskah anak/remaja. Ketentuan-ketentuannya bisa dibaca di sini; http://pustakabentang.blogs

Tipe Anak SMA

Oke, jadi tadi malem gua baru aja nonton sebuah film berdurasi 97 menit karya John Hughes yang dibintangi Judd Nelson sama Molly Ringwald. Singkatnya film itu nyeritain gimana lima orang remaja bertolak belakang ngumpul di suatu Sabtu di perpustakaan karena mereka harus dihukum. Guru mereka nyuruh mereka nulis essay masing-masing tentang pendapat mereka tentang diri mereka sendiri. Sepanjang film itu, kita cuma ditontonin kelima remaja ini ngomong dan berinteraksi. Setiap orang mewakili setiap stereotipe dari grup mereka. Ada seorang cewek populer, anak pinter, anak kriminal, anak atlit, dan anak yang pendiem. the criminal, the athlete, the brain, the basket case, the princess, the brain; which one are you? Dan gua bisa bilang, setelah ada Apa Dengan Cinta?, The Breakfast Club mungkin salah satu film remaja terbaik yang gua tonton. Meskipun gua gak tinggal di Amerika, film ini dengan akuratnya memotret kehidupan remaja dan berbagai macam geng dan klub sosial tanpa komitmen yang berlang