Skip to main content

Coming Soon: Final Destination 5 (2011)

Dua tahun setelah The Final Destination--yang ngecewain banget buat gua--rilis, kali ini bakalan ada sekuel baru dari franchise tentang orang-orang yang selamat dari kematian ini, Final Destination 5. The Final Destination harusnya film terakhir dari seri ini, tapi karena penghasilan yang gede dari film itu, produser dari New Line Cinema mutusin untuk buat film selanjutnya. Masih dengan daya tarik lama, menggunakan teknologi 3D, Final Destination 5 bakalan keluar di bioskop Amerika tanggal 12 Agustus. Untuk Indonesia, gua masih belom tau. Yang jelas sabar aja ya, tapi jangan muluk-muluk juga.

Final Destination 5 ditulis oleh Eric Heisserer, orang dibalik remake A Nightmare on Elm Street sama prekuelnya The Thing yang juga bakalan keluar beberapa bulan mendatang. Sementara posisi sutradara kali ini jatuh ke tangan Steven Quale. Sayangnya, orang-orang di balik kamera di film-film sebelumnya kayak James Wong (sutradara film pertama sama ketiga) atau David R. Ellis (sutradara film kedua dan keempat) gak balik. Ya udah, mending kita percaya aja sama mereka. Sedangkan jejeran pemain dari film ini adalah Nicholas D'Agosto (yang gua kenal lewat Heroes season kedua), Miles Fisher (yang jadi Tom Cruise palsu di Superhero Movie), Allen Escarpeta, dan Tony Todd yang meranin Buldworth di kedua film pertama (si tukang bakar mayat di gereja itu). Tapi yang paling gua excited adalah Emma Bell! Dia mungkin gak cantik-cantik amat, tapi setelah gua ngeliat dia di Frozen, ini cewek emang punya bakat akting, apalagi kalo adegannya emosional.

Kali ini Final Destination 5 dimulai dengan kecelakaan yang terjadi di sebuah jembatan. Diliat dari trailer, mobil-mobil dan kendaraan yang lagi lewat mulai jatuh seraya jembatan yang lagi dikerjain sama tukang kontruksi rubuh. Banyak orang yang jatuh ke air, kesiram aspal panas, dan kebanyakan mati. Tapi untung aja, pahlawan kita, si Sam, dapet pengelihatan itu dan maksa orang-orang buat turun. Setelah nyelametin beberapa, ternyata kisahnya yang sial kayak gini gak berenti juga karena kematian bete dan mulai ngejar mereka satu-satu lewat cara yang brutal dan nggak manusiawi. Kenapa gak ngasih mereka semua serangan jantung aja coba biar gampang dan gak ribet? Tapi, ya, kalo gitu emang gak ada serunya.

Untuk masalah 3D, Final Destination 5 kali ini menyuting filmnya menggunakan kamera 3D, sama kualitasnya sama filmnya James Cameron, Avatar sama Alice in Wonderland tahun lalu. Nggak kayak film keempat yang 3D-nya dimasukin pada masa paska produksi dan dikonversi ke dalem filmnya jadi kualitasnya juga gak begitu bagus. Tapi efek kayak gini cuma buat nebelin kantong produser kan? Gimana cerita, kualitas film? Untung aja kita dijanjiin cerita yang bagus dan menegangkan sama pemainnya. Dan gua percaya sama mereka. Dan katanya... jangan baca kalimat selanjutnya kalo mau gak dibeberin, film ini adalah prekuel dari film pertama. Jadi endingnya mungkin bakalan ada di pesawat pada tahun 1999 di mana Alex Browning dapet pengelihatannya di film pertama dan berhasil nurunin temen-temennya dari penerbangan 180 yang tadinya bakalan mau bawa mereka ke Paris. Hmmm... pinter juga.

Dan ternyata, berdasarkan narasumber gua, katanya Tonny Todd yang balik meranin Buldworth, kalo film ini emang sukses di box office. Final Destination 6 sama Final Destination 7 bakalan dibikin lagi dan disyuting bolak-balik di waktu yang sama. Udah kayak seri Saw aja yang udah entah sampe berapa nomer di belakang judulnya. Mudah-mudahan aja nggak maksa, dan ceritanya emang bagus.

Trivia
  • Ketiga kalinya di seri Final Destination di mana orang yang dapet pengelihatan cowok.
  • Tonny Todd meranin orang yang bakar mayat di dua film pertama, ngisi suara di film ketiga, tapi gak ada di film keempat. Kali ini dia balik jadi karakter yang sama.
  • Film kedua di serinya buat dibikin dalam 3D.
  • Produser udah bilang kalo film ini bakal lebih gelap dari film-film sebelumnya. Berbalik sama film keempat yang hampir komedi.
  • Salah satu tempat kematian yang ditolak adalah di water park.
  • Semua film dirilis dalam jangka tiga tahun, film ini yang nutup tradisi itu dan dirilis dua tahun setelah film keempat muncul di bioskop.
  • Sempet dikasih judul 5nal Destination. Alahamdulillah diganti. Coba aja kalo diliat sekilas, gua kira judulnya Anal Destination. Udah kayak versi pornonya aja.

Spoilers!
(jangan baca ini kalo gak mau dibeberin)
  • Bakalan ada yang mati gara-gara operasi laser mata.
  • Kemungkinan bakalan ada orang yang mati waktu akupuntur (jadi inget guru kelas X gua).
  • Ada yang mati waktu senam atletik.
  • Kali ini cara buat ngalahin kematian adalah dengan bunuh orang. Kalo kita ngebunuh orang yang nggak seharusnya mati di kecelakaan itu, kita dapet hidup mereka. Lumayan, lumayan.

Trailer



Galeri Foto
(klik untuk memperbesar)



Comments

Popular posts from this blog

Review: Goeboek Bamboe

Goeboek Bambu is a nice place, one that I would visit again, and one that I would recommend to my friends. I had luch there with my family last Saturday and I can say that I had a pretty good time. It is located in Jl. Mampang Sawangan No. 12A, and its phone number is (021)77219230. First of all, the price is quite reasonable. There is no such thing as Rp.12.000,- mineral water or Rp.6000,- rice. Furthermore, my parents classified it as "average", and as a college student who is still pretty much living off of his parents, I would say so, too. Second, the food here is quite tasty. Speaking of which, here are some that we ordered: Ayam Mentega Cah Kangkung Ayam Bakar Udang Tepung Nasi Goreng Seafood By the way, eventhough each member of my family picked just one food and one drink, I still got to taste all of them since I told them it was for homework. I chose ayam mentega and avocado juice myself. They are pretty good. The chicken is nice and the avocado has the perfect densi

Daftar Penerbit yang Menerima Naskah Melalui E-Mail

Bagi para penulis muda, salah satu proses krusial supaya tulisan kita bisa diterbitin dan kita berkemungkinan jadi kaya raya bergelimpangan harta adalah mengirimkan naskah ke penerbit. Sayangnya, cuma sedikit penerbit yang mau nerima naskah lewat surel. Hal ini karena para editor lebih mudah nyortir dan baca naskah kita dalam bentuk padat. Bagi kalian yang ngerasa repot harus beli tinta, nge- print-out  naskah ratusan halaman, ngejilid, masukin ke amplop, terus kirim lewat kantor pos, belum lagi ngorbanin pohon-pohon buat dijadiin kertas (ea) ini beberapa penerbit yang bersedia nerima naskah lewat e-mail; Bentang Pustaka Bentang lumayan terkenal nih, penerbit ini kalo nggak salah nerbitin bukunya Dan Brown kayak Da Vinci Code sama Angels and Demons. Kalo salah, mohon maaf, ye. Mereka juga nerima naskah lewat surel. Ada dua kategori, Bentang Pustaka buat naskah umum/dewasa, dan Bentang Belia buat naskah anak/remaja. Ketentuan-ketentuannya bisa dibaca di sini; http://pustakabentang.blogs

Tipe Anak SMA

Oke, jadi tadi malem gua baru aja nonton sebuah film berdurasi 97 menit karya John Hughes yang dibintangi Judd Nelson sama Molly Ringwald. Singkatnya film itu nyeritain gimana lima orang remaja bertolak belakang ngumpul di suatu Sabtu di perpustakaan karena mereka harus dihukum. Guru mereka nyuruh mereka nulis essay masing-masing tentang pendapat mereka tentang diri mereka sendiri. Sepanjang film itu, kita cuma ditontonin kelima remaja ini ngomong dan berinteraksi. Setiap orang mewakili setiap stereotipe dari grup mereka. Ada seorang cewek populer, anak pinter, anak kriminal, anak atlit, dan anak yang pendiem. the criminal, the athlete, the brain, the basket case, the princess, the brain; which one are you? Dan gua bisa bilang, setelah ada Apa Dengan Cinta?, The Breakfast Club mungkin salah satu film remaja terbaik yang gua tonton. Meskipun gua gak tinggal di Amerika, film ini dengan akuratnya memotret kehidupan remaja dan berbagai macam geng dan klub sosial tanpa komitmen yang berlang