Skip to main content

UTS: Ulangan Tai Sangat

Oke, gua akuin judul diatas lebih maksa dari cewek-cewek gaul yang masang behel di gigi mereka yang lebih rapi dari barisan paskibra waktu HUT RI, tapi biar gua mulai posting ini dengan; today is literally the sh*ttiest day ever (noticed the exegaration). Dan fine, mungkin gua sedikit kurang belajar, tapi itu bukan alesan buat mesin SAS dengan teganya ngasih gua nilai-nilai jelek. Gua nggak pernah bikin masalah sama dia! Tapi, kenapa, kenapa?! Gua anak yang cukup baik, kok. Mungkin pernah mukul adek gua. Sekali. Atau dua kali. Oke, lebih dari itu. Yang jelas, gua lebih bete dari Maggie Q yang payudaranya sempat terbakar beberapa waktu yang lalu.

Setelah ulangan Matematika yang kelewat gampang (sebuah sarkasme yang mutlak), Seni Budaya, dan Bahasa Jepang, anak-anak sekolah gua seperti biasa hunting nilai. Siapin kertas, bolpoin, sama susu kuda buat nyuplai energi bolak-balik nyari nilai. Untung salah satu dari kelas kita, An-Nisa Citra Hasannah bersedia dengan senang hati untuk mencatat dan voila! Dada diriku seperti dihunus sebuah katana. Gua dapet nilai yang kurang begitu memuaskan. Bukan kurang mungkin, parah. Dan gua nolak buat nyebutin di sini karena selain gua keturan jauh Tom Cruise dan gua gak mau bikin reputasinya turun, blog ini mungkin dibaca secret admirers atau keturunan gua. Gua ngiri banget sama temen-temen gua yang pinter. Penasaran tumbal mereka apa sampe bisa dapet angka bernominal lebih dari KKM (Ketentuan Ketuntasan Mustahil). Mungkin gua harus bakar buku paket gua terus minum abunya.

Dan apa yang lu lakuin setelah mendapat berita yang lebih nyakitin daripada tau kalo nenek lu nekrofilia kayak gitu? Lu nyari temen. Siapa kira-kira yang jumlah remednya lebih banyak dari film kacangannya Nayato Fio Nuala kayak gua? Yep, disitulah Silmi Kaffah turun dari langit. Ahahahahaha, toss, Sil! Dan hal selanjutnya, gua nenangin diri gua dengan nonton Piranha 3D sambil ngisep Frozen Milkuat.

Oke, mulai sekarang gua harus fokus, sebetapapun kalimat itu gak seirama dengan kata Kurnia. Sering di setiap pelajaran yang gua benci gua ngebayangin guru di depan papan tulis keselek berbagai macam produk makanan, atau bangun di kasur di samping gua, cuma aja lehernya gak nyambung sama badan, tapi mulai saat ini gua harus fokus. Walaupun gua harus beli oli selusin buat minyakin otak gua atau mata gua harus juling ngeliatin tulisan-tulisan yang lebih pantes ada di kertas resep obat daripada papan tulis. Ayo, Kurnia! Tempel lima senti di depan jidad (referensi 5cm, hehe). Aku pasti bisa! Yeah!


Oke, mending sekarang lanjut nonton Piranha 3D.

Comments

Popular posts from this blog

Review: Goeboek Bamboe

Goeboek Bambu is a nice place, one that I would visit again, and one that I would recommend to my friends. I had luch there with my family last Saturday and I can say that I had a pretty good time. It is located in Jl. Mampang Sawangan No. 12A, and its phone number is (021)77219230. First of all, the price is quite reasonable. There is no such thing as Rp.12.000,- mineral water or Rp.6000,- rice. Furthermore, my parents classified it as "average", and as a college student who is still pretty much living off of his parents, I would say so, too. Second, the food here is quite tasty. Speaking of which, here are some that we ordered: Ayam Mentega Cah Kangkung Ayam Bakar Udang Tepung Nasi Goreng Seafood By the way, eventhough each member of my family picked just one food and one drink, I still got to taste all of them since I told them it was for homework. I chose ayam mentega and avocado juice myself. They are pretty good. The chicken is nice and the avocado has the perfect densi

Daftar Penerbit yang Menerima Naskah Melalui E-Mail

Bagi para penulis muda, salah satu proses krusial supaya tulisan kita bisa diterbitin dan kita berkemungkinan jadi kaya raya bergelimpangan harta adalah mengirimkan naskah ke penerbit. Sayangnya, cuma sedikit penerbit yang mau nerima naskah lewat surel. Hal ini karena para editor lebih mudah nyortir dan baca naskah kita dalam bentuk padat. Bagi kalian yang ngerasa repot harus beli tinta, nge- print-out  naskah ratusan halaman, ngejilid, masukin ke amplop, terus kirim lewat kantor pos, belum lagi ngorbanin pohon-pohon buat dijadiin kertas (ea) ini beberapa penerbit yang bersedia nerima naskah lewat e-mail; Bentang Pustaka Bentang lumayan terkenal nih, penerbit ini kalo nggak salah nerbitin bukunya Dan Brown kayak Da Vinci Code sama Angels and Demons. Kalo salah, mohon maaf, ye. Mereka juga nerima naskah lewat surel. Ada dua kategori, Bentang Pustaka buat naskah umum/dewasa, dan Bentang Belia buat naskah anak/remaja. Ketentuan-ketentuannya bisa dibaca di sini; http://pustakabentang.blogs

Tipe Anak SMA

Oke, jadi tadi malem gua baru aja nonton sebuah film berdurasi 97 menit karya John Hughes yang dibintangi Judd Nelson sama Molly Ringwald. Singkatnya film itu nyeritain gimana lima orang remaja bertolak belakang ngumpul di suatu Sabtu di perpustakaan karena mereka harus dihukum. Guru mereka nyuruh mereka nulis essay masing-masing tentang pendapat mereka tentang diri mereka sendiri. Sepanjang film itu, kita cuma ditontonin kelima remaja ini ngomong dan berinteraksi. Setiap orang mewakili setiap stereotipe dari grup mereka. Ada seorang cewek populer, anak pinter, anak kriminal, anak atlit, dan anak yang pendiem. the criminal, the athlete, the brain, the basket case, the princess, the brain; which one are you? Dan gua bisa bilang, setelah ada Apa Dengan Cinta?, The Breakfast Club mungkin salah satu film remaja terbaik yang gua tonton. Meskipun gua gak tinggal di Amerika, film ini dengan akuratnya memotret kehidupan remaja dan berbagai macam geng dan klub sosial tanpa komitmen yang berlang