Skip to main content

10 Adegan Klise Film Horor

Sebagai penggemar berat film horor semenjak kecil, dan penikmat film dalam general, gua suka mengamati film-film yang gua tonton. Dan horor, genre yang paling gua suka, kadangkala suffer dari klise-klise yang sering banget muncul di banyak film. Beberapa klise itu berhasil ketika ditonton pertama kali, tetapi karena repetitif dan berulang-ulang terjadi di film lain, kadang-kadang klise itu malah bikin geregetan dan sebel. Dari pengamatan gua, seorang Randy Meeks dari Scream (maunya), inilah 10 adegan klise film horor:

1. No Signal
Salah satu korban dikejar-kejar pembunuh, nemuin tempat persembunyian, lalu ngeluarin ponselnya. Dan... ta-da! Gak ada sinyal sama sekali, batre mati, atau waktu nelepon 911 malah diputus. Sial gak tuh? Nah adegan kayak gini itu yang paling gua sering temuin di film horor.

2. Tokoh Utama Diambang Maut, Temennya Dateng Jadi Pahlawan
Julie Estelle dikejar-kejar Shareefa Daanish yang bawa-bawa gergaji mesin sambil teriak kayak maniak. Begitu gergaji hampir menyentuh kulit mulusnya, dari belakang karakter Adjie nyerang Ibu Dara. Eng, ing, eng, selamat deh pacar gua. Adegan kayak gini emang bagus buat ngangkat tensi penonton, tapi kalo dilakukan berulang-ulang di dalam satu film, ketegangan itu bisa langsung lenyap karena kita tau toh, tokoh utama akan selamat.

3. Kalo Lo Bukan Orang Putih, Lo Mati
Dari sekelompok orang yang diuntit pembunuhnya, biasanya kalo ada karakter yang bukan orang kulit putih, dia mati. Dengan pengecualian Night of the Living Dead, di tiap film horor yang gua tonton, karakter kulit hitam selalu mati. Bahkan di opening Scream 2 pun, klise ini sempat disentil.

4. Nutup Kabinet, Kulkas, Tau-Tau si Pembunuh Berdiri di Belakang Lo
Salah satu korban ke kamar mandi buat gosok gigi, dia buka kabinet yang pintunya berkaca dan ngambil apapun yang dia mau dari dalem, waktu ditutup lagi, dari pantulan cermin ternyata ada pembunuh di belakangnya. Klise kayak gini kayaknya yang paling tua, emang sih masih bisa bikin tegang.

5. Perawan Selalu Hidup
Di saat temen-temennya ngeseks, ngisep ganja dan sebagainya, tokoh utama kita pasti selalu nolak buat ngelakuin hal-hal maksiat kayak gitu. Dan digaransi, dia pasti selamet di akhir cerita. Entah kenapa, pembunuh pasti selalu ngebantai remaja-remaja yang lagi melakukan itu. Kayak di Halloween, waktu si Lynda lagi foreplay sama pacarnya sambil ngedumel, "jangan ditarik dong, branya mahal tau!" tau-tau di belakang Michael Myers muncul. Haha, selamat deh.

6. Pintu Gak Pernah Dikunci
Kenapa orang-orang di film horor gak pernah ngunci? Ngunci rumah, mobil, pintu, semuanyalah. Entah kenapa pembunuh pasti selalu dengan mudah bisa nyelinap masuk dan nyerang lo dari dalem. Jadi moralnya, kalo anda dalam masa diuntit pembunuh maniak, kuncilah pintu di mana pun anda berada.

7. Pembunuh Ngejelasin Motifnya
Biasanya kalo killer/s-ketauan, dia bakal bikin satu monolog panjaaang banget ngejelasin motifnya dia dan kenapa dia ngelakuin itu. Cukup panjang buat karakter utama diem-diem ngambil pisau, atau senjata lainnya dan nyerang si pembunuh waktu lagi lengah. Kayaknya di tiap Scream, selalu ada klise kayak gini.

8. Badan Ngebelakangin, Gak Ngerespon
Karakter utama masuk ke kamar, nemuin orang berbaring di kasur munggungin dia. Waktu dipanggil namanya gak jawab. Tokoh utama jalan selelet siput terus akhirnya nyentuh pundaknya dia, dan... eng, ing, eng... mata kecongkel, jari putus, gigi patah! Haha, ini salah satu klise yang sering banget gua temuin, pokoknya kalo lu di film horor, kalo ngeliat badan gak gerak sama sekali, langsung deh lari keluar ruangan, karena bisa dijamin, itu orang udah tewas dari beberapa scene sebelumnya.

9. Mobilnya Gak Mau Nyala
Salah satu korban dikejar-kejar pembunuh, intens dan menegangkan, akhirnya kita bernapas lega waktu dia masuk ke mobil. Nyalain ah, eh, eh, eh... yang ada cuma suara mesin tersendat-sendat. Yep! Mobil gak mau distarter, ngehe gak sih?

10. Mayat yang Hilang
Tokoh utama dengerin sesuatu yang aneh di bagasi, dia keluar dan buka, mayat yang udah busuk ada di dalem! Dia lari ngasih tau temen-temennya yang lain, tapi waktu semuanya balik, simsalabim jadi apa, prok, prok, prok; mayatnya hilang! Tepuk tangan semuanya!

Itulah 10 klise-klise yang menurut gua paling sering terjadi di film horor, seenggaknya pasti lo pernah nemuin satu terjadi di film favorit lo. Tapi alesan klise ada kan emang karena efektif. Mudah-mudahan aja film horor yang mendatang bakal bikin adegan baru yang gak jatuh di klise.

Comments

Popular posts from this blog

Review: Goeboek Bamboe

Goeboek Bambu is a nice place, one that I would visit again, and one that I would recommend to my friends. I had luch there with my family last Saturday and I can say that I had a pretty good time. It is located in Jl. Mampang Sawangan No. 12A, and its phone number is (021)77219230. First of all, the price is quite reasonable. There is no such thing as Rp.12.000,- mineral water or Rp.6000,- rice. Furthermore, my parents classified it as "average", and as a college student who is still pretty much living off of his parents, I would say so, too. Second, the food here is quite tasty. Speaking of which, here are some that we ordered: Ayam Mentega Cah Kangkung Ayam Bakar Udang Tepung Nasi Goreng Seafood By the way, eventhough each member of my family picked just one food and one drink, I still got to taste all of them since I told them it was for homework. I chose ayam mentega and avocado juice myself. They are pretty good. The chicken is nice and the avocado has the perfect densi

Daftar Penerbit yang Menerima Naskah Melalui E-Mail

Bagi para penulis muda, salah satu proses krusial supaya tulisan kita bisa diterbitin dan kita berkemungkinan jadi kaya raya bergelimpangan harta adalah mengirimkan naskah ke penerbit. Sayangnya, cuma sedikit penerbit yang mau nerima naskah lewat surel. Hal ini karena para editor lebih mudah nyortir dan baca naskah kita dalam bentuk padat. Bagi kalian yang ngerasa repot harus beli tinta, nge- print-out  naskah ratusan halaman, ngejilid, masukin ke amplop, terus kirim lewat kantor pos, belum lagi ngorbanin pohon-pohon buat dijadiin kertas (ea) ini beberapa penerbit yang bersedia nerima naskah lewat e-mail; Bentang Pustaka Bentang lumayan terkenal nih, penerbit ini kalo nggak salah nerbitin bukunya Dan Brown kayak Da Vinci Code sama Angels and Demons. Kalo salah, mohon maaf, ye. Mereka juga nerima naskah lewat surel. Ada dua kategori, Bentang Pustaka buat naskah umum/dewasa, dan Bentang Belia buat naskah anak/remaja. Ketentuan-ketentuannya bisa dibaca di sini; http://pustakabentang.blogs

Tipe Anak SMA

Oke, jadi tadi malem gua baru aja nonton sebuah film berdurasi 97 menit karya John Hughes yang dibintangi Judd Nelson sama Molly Ringwald. Singkatnya film itu nyeritain gimana lima orang remaja bertolak belakang ngumpul di suatu Sabtu di perpustakaan karena mereka harus dihukum. Guru mereka nyuruh mereka nulis essay masing-masing tentang pendapat mereka tentang diri mereka sendiri. Sepanjang film itu, kita cuma ditontonin kelima remaja ini ngomong dan berinteraksi. Setiap orang mewakili setiap stereotipe dari grup mereka. Ada seorang cewek populer, anak pinter, anak kriminal, anak atlit, dan anak yang pendiem. the criminal, the athlete, the brain, the basket case, the princess, the brain; which one are you? Dan gua bisa bilang, setelah ada Apa Dengan Cinta?, The Breakfast Club mungkin salah satu film remaja terbaik yang gua tonton. Meskipun gua gak tinggal di Amerika, film ini dengan akuratnya memotret kehidupan remaja dan berbagai macam geng dan klub sosial tanpa komitmen yang berlang